name="robots" content="index, follow" Sejarah Pendiri, Partai Perjuangan - OPERATOR MADRASAH
{getFeatured} $label={recent} $type={featured1}
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Pendiri, Partai Perjuangan

kangsam.com

 


Tiga Serangkai, Para Tokoh Pendiri Indische Partij

Pendiri Indische Partij atau Partai Hindia adalah tokoh dari tiga serangkai yaitu Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo serta Ki Hadjar Dewantara. Ketiga tokoh tersebut membentuk Indische Partij atau partai IP, sebab menginginkan adanya suatu bentuk kerja sama yang terjadi antara orang Indo dengan orang Indonesia asli atau disebut pula dengan orang bumiputera. Berikut penjelasan mengenai tiga tokoh serangkai pendiri Indische Partij tersebut.

1. Ki Hadjar Dewantara

Tokoh pertama pendiri Indisxhe Partij atau Partai Hindia adalah Ki Hadjar Dewantara yang memiliki nama asli yaitu Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia lahir di Yogyakarta pada 2 Mei tahun 1889.

Selain sebagai pendiri dari Partai Hindia, Ki Hadjar Dewantara juga dikenal sebagai bapak pendidikan, sebab ia dikenal karena memiliki kepedulian terhadap perkembangan pendidikan yang ada di Indonesia.

Selain itu, Ki Hadjar Dewantara adalah seorang wartawan. Ia pernah menjadi wartawan di beberapa surat kabar seperti Utusan Hindia, De Express serta Kaum Muda. Selain aktif dalam bidang jurnalis sebagai wartawan, Ki Hadjar Dewantara juga memiliki kiprah di bidang politik. Pada tahun 1908, Ki Hadjar Dewantara juga bergabung dengan organisasi Budi Utomo. Bergabungnya Ki Hadjar Dewantara pada 20 Mei pun menjadi awal mula ia berkiprah di dunia politik.

Ki Hadjar Dewantara memiliki tujuan nasionalisme yaitu untuk menghapuskan dominasi para kolonial serta membuat para kaum peranakan, Indo hingga bumiputera sadar untuk bersatu menghadapi musuh yang sama saat itu, yaitu pemerintah kolonial.

Ketika memerjuangkan nasionalisme, Ki Hadjar Dewantara pun dikenal sebagai sosok yang berani serta keras dalam mengkritik kebijakan dari pemerintah kolonial. Akibatnya, Ki Hadjar Dewantara pun harus menjalani pengasingan berkali-kali serta masuk keluar penjara sebelum akhirnya ia memutuskan untuk berjuang memerjuangkan nasionalismenya melalui dunia pendidikan dengan mendirikan Taman Siswa.

Ki Hadjar Dewantara pun benyak menyumbangkan jasa-jasanya bagi Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan saat itu. Selain itu, Ki Hadjar Dewantara pun mencetuskan semboyan pendidikan yang saat ini masih terkenal dan digunakan

Berikut semboyan pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara tersebut.

  • Ing Ngarsa Sung Tuladha artinya adalah guru merupakan pendidik yang harus memberikan contoh maupun menjadi panutan.
  • Ing Madya Mangun Karsa artinya ialah pendidik harus selalu berada di tengah murid-muridnya serta terus membangun semangat mereka untuk terus berkarya.
  • Tut Wuri Handayani artinya adalah guru adalah seorang pendidik yang terus menuntun, menopang maupun menunjukan arah yang benar kepada anak-anak didiknya.

2. Douwes Dekker

 

Douwes Dekker adalah sosok penggagas utama dari terbentuknya Indische Partij atau Partai Hindia. Ia memiliki nama sali Danudirja Setiabudi. Douwes Dekker adalah seorang keturunan Belanda sekaligus pelopor dari munculnya rasa nasionalisme di Indonesia pada awal abad ke 20.

Meskipun keturunan dari Belanda, Douwes Dekker justru memiliki peran dalam meningkatkan rasa nasionalisme para bumiputera untuk melawan pemerintahan kolonial saat itu. Selain itu, Douwes Dekker pun memiliki peran lain dalam proses perlawanan rakyat pada pemerintah kolonial saat itu.

Douwes Dekker bukanlah sosok yang memiliki keturunan asli Indonesia, sehingga Douews Dekker pun beberapa menerima diskriminasi dari orang-orang Belanda murni. Selain itu, ia adalah salah satu orang Indo atau Hindia Belanda yang tidak memiliki posisi kunci dalam pemerintahan, sebab tingkat pendidikan yang ia miliki.

Karena sering mendapatkan perlakuan diskriminasi yang tidak mengenekan, Douwes Dekker pun memiliki ide untuk mencetuskan Indische Bond, yaitu organisasi yang dipimpin oleh orang asli dari Hindia Belanda atau Indo seperti dirinya.

Akan tetapi, organisasi yang ia cetuskan tersebut akhirnya tidak dapat berjalan dengan baik. Sebab ia dan organisasinya tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari masyarakat saat itu.

Kemudian pada tahun 1912 Douwes Dekker pun memutuskan untuk mengajak Tjipto Mangunkusumo serta Ki Hadjar Dewantara untuk mendirikan partai sendiri dengan nama Indische Partij atau Partai Hindia.

Bersama dengan dua kawannya tersebut, ia memiliki tujuan dari mendirikan partai Indische Partij yaitu untuk menciptakan kerja sama di antara orang Indo dengan para bumiputera. Karena pejuangannya tersebut, Douwes Dekker bahkan sempat ditahan karena menentang Belanda dan pemerintahan kolonial.

3. Tjipto Mangunkusumo

Tokoh pendiri ketiga dari Indische Partij adalah Tjipto Mangunkusumo. Ia lahir di Desa Pecagakan, Jepara pada 4 Maret tahun 1886. Bagi Tjipto Mangunkusumo, Indische Partij adalah upaya mulia yang dapat mewakili kepentingan dari seluruh penduduk di Hindia Belanda, tanpa memandang asak suku, asal golongan hingga agama yang dianut.

Ketika masih aktif di Indische Partij, Tjipto Mangunkusumo sempat diasingkan oleh pemerintah kolonial ke Belanda, karena tulisan-tulisan serta aktivias politiknya saat itu. Belanda baru mengembalikan Tjipto Mangunkusumo ke Indonesia pada tahun 1917.

 

Join Telegram https://t.me/opm_madrasah

Post a Comment for "Sejarah Pendiri, Partai Perjuangan"