Struktur Cerpen
Stuktur Cerpen
Mari kita pelajari tentang struktur cerita pendek atau cerpen. Ketika kita hendak menulis cerpen, sangat penting bagi kita untuk memahami bagaimana struktur cerpen. Dengan memahami stuktur cerpen, harapannya kita dapat menulis atau menyusun sebuah kisah fiksi yang runtut dan berkesinambungan. Dengan demikian nantinya cerpen yang kita tulis dapat diterima dengan baik oleh pembaca cerpen kita.
Secara umum, struktur cerpen terbagi menjadi enam bagian yaitu abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.
1. Abstrak
Mari kita bahas secara singkat bagian pertama struktur cerpen, yaitu abstrak. Abstrak adalah bagian cerpen yang berisi inti cerita atau bisa dikatakan abstrak adalah sebuah ringkasan pendek.
Sebenarnya tidak semua cerpen atau karya sastra wajib menyertakan abstrak ini, artinya abstrak hanya bersifat opsional saja. Boleh ada, boleh juga tidak.
Fungsi abstrak adalah untuk menarik perhatian pembaca, atau mengantarkan pembaca pada fokus cerita yang disajikan. Pada kesempatan lain, abstrak juga akan membawa pembaca untuk lebih membuka pikirannya secara lebih luas dan terbuka untuk menangkap ceritanya.
Dalam penyajiannya, abstrak bisa hanya terdiri dari beberapa kalimat saja yang terletak pada pembuka atau pengantar cerpen.
2. Orientasi
Berikutnya adalah orientasi.
Orientasi adalah tahap pengenalan. Biasanya berhubungan dengan munculnya tokoh utama yang disertai juga dengan latar cerita, baik latar tempat maupun latar waktu dan suasana.
Peristiwa yang sedang dialami oleh tokoh utama akan ditampilkan sebagai bagian pengenalan atau orientasi ini.
Selain itu, pada bagian pengenalan tokoh ini akan mulai dimunculkan seperti apa karakter dari tokoh utama tersebut, baik secara tersurat maupun secara tersirat. Seperti apa ciri-ciri fisiknya. Seperti apa kondisi psikisnya. Biasanya itu semua dimunculkan pada bagian orientasi.
Dengan adanya orientasi atau pengenalan ini, cerpen akan terasa lebih hidup dan pembaca akan hanyut di dalam suasana cerpen tersebut. Itulah fungsi dari orientasi.
Satu lagi, struktur orientasi ini biasa digunakan penulis untuk menunjukkan awal mula permasalahan atau persoalan utama dalam cerpen. (Mari kita ingat kembali definisi cerpen, yaitu cerpen hanya memuat satu fokus permasalahan).
3. Komplikasi
Struktur yang ketiga adalah komplikasi.
Pada bagian inilah sebenarnya munculnya permasalahan dalam sebuah cerita pendek akan ditunjukan. Kemudian akan diceritakan bagaimana sikap dan tindakan yang diambil oleh si tokoh utama dalam menghadapi konflik atau permasalahan itu. Bagaimanakah pula gejolak batin yang terjadi pada si tokoh utama pada saat konflik itu terjadi. Seperti apa suasana yang tercipta dalam perkembangan konflik tersebut. Semua itu akan terdeskripsikan di tahap komplikasi ini.
Konflik itu sendiri akan muncul dengan tahapan-tahapan tertentu, mulai dari awal konflik hingga klimaks atau titik puncak konflik.
Struktur komplikasi ini akan memungkinkan pembaca semakin terhanyut dalam suasana cerita.
4. Evaluasi
Tahap berikutnya, tahap yang keempat adalah tahap Evaluasi.
Dalam struktur sebuah cerpen, tahap evaluasi berfungsi mengarahkan konflik ada penyelesaian.
Pada tahapan ini akan mulai nampak alternatif-alternatif penyelesaian atau jalan keluar atas konflik yang terjadi dalam cerpen. Akan tetapi belum sampai pada penyelesaian, melainkan semacam klue atau petunjuk kemanakah arah penyelesaian masalah.
5. Resolusi
Kemudian, struktur kelima adalah resolusi. Nah, pada resolusi inilah klue atau petunjuk-petunjuk penyelesaian masalah itu akan benar-benar menemukan titik penyelesaiannya.
Pada resolusi, akan akan terungkap fakta-fakta, akar penyebab masalah, hingga pada jalan keluar penyelesaian konflik. Permasalahan pun terpecahkan. Semua masalah sudah berakhir.
Yang terpenting pada bagian ini adalah kesinambungan dan konsistensi dari jalinan cerita dan logika yang dibangun sejak dari awal cerita.
6. Koda
Struktur terakhir adalah koda. Pesan moral atau amanat cerita ada di bagian koda ini. Istilah lain dari koda adalah reorientasi.
Pentingkah koda? Koda akan menawarkan kepada pembaca sebuah nilai dan pembelajaran yang bisa dipetik dari cerita yang disajikan. Itulah ending atau akhir ceritanya.
Sama halnya dengan abstrak, koda bersifat opsional, manasuka, boleh ada dan boleh juga tidak ada.
===
Inilah enam struktur cerpen yang semoga bisa membantu kita dalam berlatih menulis sebuah cerita pendek yang baik. Semoga bermangfaat.
Post a Comment for "Struktur Cerpen"