name="robots" content="index, follow" Teknik menulis Parafrase - OPERATOR MADRASAH
{getFeatured} $label={recent} $type={featured1}
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teknik menulis Parafrase

www.operatormadrasahhebat.my.id

Teknik Menulis cara lain untuk menghindari plagiarisme ketika menulis buku adalah dengan melakukan kutipan tidak langsung. Mengutip secara tidak langsung dapat diwujudkan dalam tiga bentuk yakni membuat parafrase, meringkas atau menyusun kesimpulan.

Ketiga hal ini adalah cara pengutipan yang membutuhkan keahlian yang berbeda. Serta penting dilakukan saat menulis buku.

Pengertian Parafrase

Parafrase merupakan salah satu cara meminjam gagasan/ide dari sebuah sumber tanpa menjadi plagiat.

Menurut Kamus Oxford Advanced Leaner’s Dictionary, parafrase merupakan “cara mengekspresikan apa yang telah ditulis dan dikatakan oleh orang lain dengan menggunakan kata-kata yang berbeda agar membuatnya lebih mudah untuk dimengerti.”

Pengutipan yang dilakukan dalam teknik menulis parafrase merupakan kutipan yang menggunakan kata-kata sendiri untuk mengungkapkan ide yang sama. Sehingga dapat diaplikasikan saat menulis buku. Dan aktivitas tersebut ialah legal. Selain membuat gagasan lebih mudah untuk dimengerti, parafrase dapat juga digunakan untuk menjaga koherensi dan keutuhan alur tulisan.

Menurut OWL Purdue, sebuah website yang banyak memberikan ulasan tentang menulis buku akademis , parafrase didefinisikan sebagai berikut:
1) kemampuan seseorang untuk menulis ulang ide atau gagasan orang lain dengan kata-katanya sendiri dan ditampilkan dalam bentuk yang baru,
2) merupakan cara yang legal dan syah dalam meminjam gagasan orang lain,
3) sebuah pernyataan ulang (restatement) yang lebih lengkap dan detail dibandingkan dengan sebuah ringkasan. 

Teknik menulis parafrase merupakan sebuah keahlian yang sangat berharga karena:

  1. parafrase lebih baik dibandingkan dengan mengutip informasi dari sebuah paragraf atau tulisan yang kurang menonjol.
  2. Parafrase membantu penulis untuk mengontrol cobaan melakukan kutipan yang terlalu sering.
  3. Proses mental yang dibutuhkan bagi keberhasilan sebuah prafrase membantu penulis untuk memahami sepenuhnya makna teks sumber yang akan ia sadur.

Setiap penulis memiliki dan mengembangkan tekniknya sendiri untuk mengembangkan keahlliannya dalam melakukan parafrase. Teknik tersebut bersifat unik. Bagi penulis pemula, ia perlu belajar mengembangkan keahlian membuat parafrase. Jika belum terbiasa melakukan teknik ini, berikut ini adalah 6 teknik menulis efektif dalam melakukannya seperti yang diberikan oleh panduan OWL Purdue [sumber]:

  1. Bacalah kembali teks sumber sampai Anda memahami benar isi teks tersebut
  2. Singkirkan teks/naskah asli tersebut dan tulislah ulang gagasan dalam teks tadi dalam sebuah kertas.
  3. Buatlah daftar beberapa kata dibawah parafrase Anda tadi untuk mengingatkan Anda kembali pada cara Anda memahami naskah asli tersebut. Di atas kartu catatan tadi, tuliskan kata kunci yang menunjukkan subjek atau tema parafrase Anda.
  4. Bandingkan tulisan Anda tadi dengan naskah aslinya untuk mengecek apakah semua gagasan, terutama gagasan yang penting telah tercantum dalam hasil tersebut.
  5. Gunakan tanda petik ganda untuk mengidentifikasi istilah-istilah khusus, terminologi, atau frase yang Anda pinjam dari naskah asli, dan yang Anda ambil sama pesis dengan naskah asli.
  6. Tuliskan sumber (termasuk halaman) pada kertas catatan Anda sehingga ini mempermudah Anda untuk menuliskan sumber pustaka atau referensi, bila Anda bermaksud mengambil parafrase tersebut
      • Jika masih memiliki kesulitan dalam melakukan parafrase, maka mulailah berlatih dari tingkatan yang termudah terlebih dahulu, yakni membuat parafrase pada taraf kalimat.
Join Telegram https://t.me/opm_madrasah

Post a Comment for "Teknik menulis Parafrase"