name="robots" content="index, follow" Masjid Menyanan Kota Semarang - OPERATOR MADRASAH
{getFeatured} $label={recent} $type={featured1}
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Masjid Menyanan Kota Semarang

Rumah toko penjual berbagai barang di kawasan Pecinan Semarang siang ini penuh dengan kesibukan Aroma dupa sesekali terendus di tempat yang mayoritas ditinggali warga keturunan Tionghoa itu Namun sayup-sayup dan mulai keras terdengar azan Zuhur dari arah gang sempit di Jalan Beteng Jalan tersebut masih masuk dalam kawasan pecinan dan menuju kampung Menyanan Kecil Hampir tidak terlihat ada bangunan masjid di sana, namun di ujung jalan di depan gang sempit ada papan petunjuk bertuliskan Masjid An Nur Diponegoro Menyanan
Angling Adhitya Purbaya wartawan detik News dalam tulisan"

Masjid Menyanan, Tempat Mengaji Pangeran Diponegoro di Kawasan Pecinan" yang dimuat Jumat, 19 Jun 2015 menyebutkan, dia menelusuri asal suara azan tersebut dan menemukan bangunan masjid di sudut belokan Bangunan tersebut selintas terlihat seperti musala kecil karena hanya ada tempat wudhu dan pintu masuk bangunan

Di bagian dalam terdapat ruangan berlantai keramik yang luasnya kira-kira bisa diisi 100 orang lebih Ada juga tangga keramik yang mengarah ke lantai dua di samping kiri pintu masuk

Saat siang hari lampu memang tidak dinyalakan dan dibiarkan cahaya matarahi menembus redup, namun warga sekitar dan beberapa pendatang tetap beribadah dengan khusyuk

Sekilas tidak ada yang istimewa dari masjid tersebut selain menjadi satu-satunya tempat ibadah Muslim di kawasan Pecinan. Tapi ternyata ada sekelumit cerita mulai dari Pangeran Diponegoro yang mengaji di sana hingga kisah ditemukkannya lagi masjid itu

Kini bangunan masjid sudah dipugar hingga luasnya memanfaatkan seluruh luas tanah yaitu 25x10 meter Sementara itu pembangunan lantai dua sampai saat ini masih belum rampung

Satu-satunya bagian yang masih utuh dari bangunan asli masjid yaitu atapnya. Meski ditinggikan dan diluaskan bangunannya, atap kayu tersebut tetap dijaga dan ikut ditinggikan

Kini masjid tersebut masih sering dimanfatkan terlebih lagi saat shalat Tarawih. Namun jumlah muslim Tionghoa yang ikut beribadah sudah sangat jarang karena banyak yang sudah pindah tempat tinggal

"Dulu banyak warga Tionghoa muslim yang salat di sini, tapi sekarang tinggal satu atau dua orang," katanya

Terletak di kawasan Pecinan ternyata membuat masjid tersebut menjadi rujukan warga yang melintas atau pekerja Muslim di sekitar Pecinan untuk beribadah Alunan azan dan ayat Al Quran seolah kontras dengan suasana pecinan yang kental di sana "Warga di sini sangat toleransi, kok," tutup Sumarno

Titik koordinat lokasi 



Post a Comment for "Masjid Menyanan Kota Semarang"