Masjid Pekajon Kota Semarang
Masjid Jami Pekojan. Kota Semarang menjadi salah satu tempat ibadah yang sibuk dengan kegiatan di kala Bulan Suci Ramadhan. Masjid yang berusia lebih dari 1 abad itu pun termasuk sebagai bangunan cagar budaya Masjid tersebut berada di Jalan Petolongan I, Semarang Ketua Takmir Masjid Jami Pekojan, Ali Baharun mengatakan bangunan masjid sudah ada sejak sekitar seratusan tahun lalu untuk beribadah para pedagang dari Gujarat, India. Pakistan dan lainnya Wartawan detikNews Angling Adhitya Purbaya pada Sabtu, 17 April 2021 menurunkan tulisan Melihat Arsitektur Timur Tengah Berusia 1,5 Abad di Masjid Pekojan Semarang"
Ali menyebut ruangan utama atau gedung utama masjid masih asli seperti sejak dibangun pertama kali. Di antaranya menggunakan lantai marmer, empat pilar kayu, pintu, mimbar, hingga kaca patri. Sementara di bagian luarnya merupakan bangunan baru untuk bisa menampung jemaah yang lebih besar. "Dalamnya itu masih aslı, kayu-kayunya jati, lantainya juga masih marmer. Kalau arsitekturnya sepertinya merujuk ke Timur Tengah, ya," jelasnya.
Masjid Jami Pekojan itu tercatat sebagai bangunan cagar budaya di Kota Semarang. Menurut catatan di kebudayaan.kemdikbud.go.id, Masjid Jami Pekojan itu dibangun di era 1295 Hijriah atau sekitar 1878 Masehi oleh Syeh Latief yang berasal dari Koja.
Area masjid itu dulunya digunakan untuk pemakaman warga sekitar yang tidak bisa dimakamkan di kampung halaman karena ada blokade VOC. Setelah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya, beberapa makam mulai dipindahkan. Ada satu makam di Masjid Jami Pekojan yang masih didatangi peziarah yaitu makam Syarifah Fatimah binti Husain Al-Aidrus. Makam tersebut diyakini sebagai makam salah seorang tokoh perempuan yang masih keturunan nabi.
Post a Comment for "Masjid Pekajon Kota Semarang"